
Mbah Mulyowiyono dan Mbah Kismorejo, kakak beradik
Begitu-begitu saja. Datang, mengisi buku tamu, bersalaman dengan penerima tamu, makan, duduk, ngobrol, mendengarkan sambutan dan petatah-petitih, sungkem, lalu pulang. Sedari saya kecil, acara syawalan Trah Pawirodikromo nyaris tak pernah berubah. Formal, datar, menjenuhkan.
Kok saya tetap mau datang? Bagi saya, menjenuhkan atau tidak itu bergantung pada cara pandang dan cara menerima. Jika hati kita tidak sedang longgar, apa pun terasa hambar. Sebaliknya, jika sedang berbunga-bunga, tai kucing pun berasa coklat, begitu ungkapan ngawur yang populer itu.
Apakah saya sedang berbunga-bunga? Tidak juga. Sedang suntuk malah. Musim kemarau bukan saja telah menggersangkan pekarangan, namun juga turut menyedot sumber-sumber penghasilan. Zaman sedang susah. Saya tak kurang susah. Usaha belum berjalan seperti yang saya inginkan. Tahap merintis rupanya perlu saya lakoni jatuhnya. Bangunnya? Saya berusaha untuk mampu melakukannya.
Incoming search terms:
- sambutan tuan rumah bahasa jawa
- sambutan tuan rumah acara arisan bahasa jawa
- sambutan tuan rumah arisan rt bahasa jawa
- sambutan tuan rumah acara arisan keluarga bahasa jawa
- sambutan tuan rumah arisan keluarga bahasa jawa
- sambutan tuan rumah dalam bahasa jawa
- contoh sambutan tuan rumah bahasa jawa
- kata sambutan tuan rumah acara arisan rt