Blog

Diulosi Hio Simalungun, Jadi Keluarga Saragih

Keluarga Kristupa Saragih: satu bersaudara

Keluarga Kristupa Saragih: satu bersaudara

Ungkapan belasungkawa pada keluarga yang berduka itu umumnya ditutup dengan pesan hangat, “Yang tabah ya… Yang ikhlas ya….” Sambil berpelukan dalam doa.

Terbersit pertanyaan, tabah itu seperti apa? Ikhlas itu bagaimana?

Lama pertanyaan itu menggantung di kepala saya sampai Senin (14/8) saya menerima pesan dari Pak Karesman Saragih, ayahanda almarhum Kristupa Saragih. Biasanya, WA beliau berupa gambar berisi kalimat-kalimat motivasi. Kali ini undangan.

Rindu Panenan Bapak

Bapak yang menanam, saya yang memanen

Bapak yang menanam, saya yang memanen

Bapak saya hobi menanam. Pohon apa saja ditanam. Beliau yakin, semua yang tumbuh di atas tanah layak ditanam. Beliau juga yakin setiap tanah layak ditanami.

Jika ada tanaman yang tidak bertumbuh ketika ditanam, bukan tanamannya yang bermasalah, melainkan cara menanam dan menumbuhkannya yang belum tepat. Sekarang, tanaman yang belum berhasil beliau tanam adalah durian dan matoa. Khusus matoa, pernah tumbuh dan patah karena saya tabrak saat saya bersepeda keliling halaman.

Kelola Pengetahuan

IMG_20160619_210011Pagi ini saya ada pekerjaan di Semarang. Sebuah BUMN meminta saya meng-capture sosok dan kinerja seorang karyawan. Sebentar lagi karyawan itu pensiun. Ilmu berharganya perlu diturunkan kepada pengganti-penggantinya dalam rupa buku.

Mengingat Mas Handoko Wignjowargo sedang kesripahan adik kandungnya, Mas Yoyok, saya berangkat lebih awal supaya bisa melayat. Dan semalam saya tiba di rumah duka Tiong Hoa Ie Wan ketika acara hari itu sudah selesai. Tamu sedang makan malam, dan satu per satu pulang.

Beruntung saya datang malam. Bisa ngobrol panjang dengan Mas Han. Walau sedang berduka, Mas Han tak larut dalam obrolan seputar kematian. Kakak kelas 13 tahun di atas saya di SMA Kolese De Britto ini tak pernah kehabisan cerita. Ada saja kisah seru yang menjadikan obrolan semakin hangat dan seru. Di rumah duka ia pun berbagi suka.

Sedekah untuk Mas Trubus

sedekah dari hamba AllahSiang ini saya kembali menengok Mas Trubus, tetangga saya yang Senin (19 September 2011) pukul 14.00-20.00 wib kemarin menjalani operasi tulang belakang di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Ada amanah yang harus segera saya sampaikan. Satu amplop sedekah kiriman Mas Saptuari, bos Kedai Digital. Seorang pembaca blognya menitipkan uang untuk meringankan beban Mas Trubus.

Tempo hari saya memang mengirimkan email kepada Mas Saptu supaya membantu saya mencarikan saudara yang berkenan menyumbangkan dana untuk operasi Mas Trubus. Saya juga mengirim surat senada kepada beberapa sahabat. Tak satu pun surat saya ajukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, alih-alih, pemerintah. Juga, saya tak berkirim surat kepada calon walikota Yogyakarta supaya tak ada yang berebut sorot kamera mengulurkan bantuan demi mendongkrak popularitas.

Hari ini sebuah jawaban datang. Saya bergegas meneruskan jawaban itu kepada keluarga Mas Trubus.

Siapakah Mas Trubus?

Ada yang Beda, Hati Kita

Mbah Mulyowiyono dan Mbah Kismorejo, kakak beradik

Begitu-begitu saja. Datang, mengisi buku tamu, bersalaman dengan penerima tamu, makan, duduk, ngobrol, mendengarkan sambutan dan petatah-petitih, sungkem, lalu pulang. Sedari saya kecil, acara syawalan Trah Pawirodikromo nyaris tak pernah berubah. Formal, datar, menjenuhkan.

Kok saya tetap mau datang? Bagi saya, menjenuhkan atau tidak itu bergantung pada cara pandang dan cara menerima. Jika hati kita tidak sedang longgar, apa pun terasa hambar. Sebaliknya, jika sedang berbunga-bunga, tai kucing pun berasa coklat, begitu ungkapan ngawur yang populer itu.

Apakah saya sedang berbunga-bunga? Tidak juga. Sedang suntuk malah. Musim kemarau bukan saja telah menggersangkan pekarangan, namun juga turut menyedot sumber-sumber penghasilan. Zaman sedang susah. Saya tak kurang susah. Usaha belum berjalan seperti yang saya inginkan. Tahap merintis rupanya perlu saya lakoni jatuhnya. Bangunnya? Saya berusaha untuk mampu melakukannya.

Incoming search terms:

  • sambutan tuan rumah bahasa jawa
  • sambutan tuan rumah acara arisan bahasa jawa
  • sambutan tuan rumah arisan rt bahasa jawa
  • sambutan tuan rumah acara arisan keluarga bahasa jawa
  • sambutan tuan rumah arisan keluarga bahasa jawa
  • sambutan tuan rumah dalam bahasa jawa
  • contoh sambutan tuan rumah bahasa jawa
  • kata sambutan tuan rumah acara arisan rt