Blog

Jogja Macet

Status media sosial banyak orang yang sedang berkunjung ke Jogja hari-hari ini sama: macet! Ada yang menulis “Jakarta pindah Jogja”. Bersamaan, para pewarta foto menghelat pameran “Jogja Berhenti Nyaman”.

Tak hendak turut mengeluh, saya memilih untuk menyorot Jogja dari dua sisi: pemasaran dan kreativitas. Ada paradoks pada keduanya.

Secara pemasaran, kemacetan Jogja di musim liburan menandakan keberhasilan menancapkan merek kota ini sebagai tujuan wisata. Sekaligus, kegagalan pengelola merek dalam menyediakan pilihan.

Incoming search terms:

  • jogja macet

Awas Merapi: Gowes Kaliurang

Oleh AA Kunto A [http://www.aakuntoa.wordpress.com/; aakuntoa@gmail.com]   Bukan menantang. Rasa penasaran saja yang memacu semangat kami untuk tetap […]

Menggosok Batu Berlian

Kamis-Minggu, 25-28 Februari kemarin, saya diundang oleh Signis Indonesia untuk mendampingi pengelola media paroki se-Keuskupan Agung Semarang dalam […]

Bersepeda, lebih candu dari beragama

Bukan hanya agama yang bikin kecanduan. Bersepeda juga. Seperti pagi ini. Subuh tak lagi gelap. Pantulan matahari sudah […]