Blog

Sudah Berbenah

Kereta api ini beranjak tepat waktu pukul 18.30 WIB. Senja baru saja menepi. Perlahan, kereta melaju ke barat, mengejar matahari yang belum lama membenamkan diri.

Saya pun segera membenamkan diri di kursi nomor 10D. Petugas tiket memberi saya tempat duduk sesuai pesanan, “Di tengah mepet jendela ya, Mas.” Memilih mepet jendela supaya bisa menyandarkan kepala saat mengantuk nanti.

Ini perjalanan berkereta saya sejak lebih dari dua tahun lalu. Sebuah acara mengundang saya ke Jakarta. Tak memburu waktu, saya memilih naik kereta. Dan kereta yang saya pilih adalah kereta favorit saya: Senja Utama Yogyakarta. Nama yang sederhana sekaligus puitis: senja. Telah lama saya merindukannya. Padahal, dulu, kereta kelas bisnis ini kerap saya tunggangi untuk pulang kampung. Murah, nyaman.