UN semakin di pelupuk mata. Mata berkaca-kaca dibuatnya. Bagaimana mengusapnya?
Dua hari ini saya berbicara di depan 400-an siswa SMK 1 Sedayu, Bantul. Mereka dikumpulkan dalam acara AMT (Achievement Motivation Training) sebagai persiapan menghadapi UN (Ujian Nasional) pada 14-16 April 2014.
Di negeri ini, UN sedemikian hebohnya. Seperti hajatan besar, semua perhatian mengarah ke sana. Tak hanya siswa yang tersedot perhatiannya. Guru, orangtua siswa, bahkan masyarakat umum pun turut nimbrung dalam ingar-bingar perbincangannya. Juga saya—lewat tulisan ini setidaknya.
Tahun 2014 ini saja yang berbeda. Gunjingan seputar UN terasa tak begitu bergemuruh. Rasanya begitu. Ya, karena dalam waktu bersamaan, bangsa ini sedang punya perhelatan akbar bernama Pemilu (pemilihan umum), baik untuk memilih calon anggota legislatif maupun calon presiden.