Blog

Evita Lilies: “Don’t Cry for Me, Kutusian!”

Poster film "Evita" (1986) (image: evita-themovies.com)

Poster film “Evita” (1996) (image: evita-themovies.com)

Ada “Evita” di depan nama Lilies, ternyata. Saya baru mengetahuinya saat ikut misa pemberkatan jenasah almarhumah yang wafat 6 Agustus 2021. Selama ini saya hanya tahu nama beliau Lilies Susanti Handayani.

Belajar dari sang suami Servasius “Babe Bambang” Pranoto, saya ingin mengenang Bunda Lilies dengan mencatat warisan nilai berharga yang beliau teladankan selama hidup. “Hari ini adalah hari bahagia karena Bunda telah bertemu dengan Tuhan.”

Jika Pakde Koko Copywriter Agung, Siapakah Parto Ekrak?

Pakde Koko (pegang HP) bersama beberapa Kagama Jogja di Ndalem Mangunsudiran, 8 Februari 2019. (foto: Albert Pratama)

Pakde Koko (pegang HP) cerita topik “Makanyaaaa!” di tengah beberapa Kagama Jogja di Ndalem Mangunsudiran, 8 Februari 2019. (foto: Albert Pratama)

Berkat tulisan orang kenal, bahkan merasa dekat dan akrab. Saat ajal, orang kehilangan, kemudian lebih-lebih rindu tulisannya.

Pakde Koko meninggal pada Hari Minggu, 1 Agustus 2021. Taburan doa dan ucapan duka sontak membuncah di tengah Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), menyatakan kehilangan atas berpulangnya alumni Fakultas Psikologi angkatan 1981 tersebut.

Tokjo, mengecilkan diri untuk memuliakan bapaknya

Totok Marjo RIPTokjo kependekan dari Totok Mardjo; Totok anaké Mardjo. Totok panggilan dari Mas Hermawan Aswindarto Agustinus, Mardjo panggilan Pak Soemardjo Thomas, bapaknya.

Tokjo jadi pembeda dari Totok lain. Tokjo juga jadi penanda ialah satu-satunya di muka bumi yang empunya nama ini. Hanya dia Totok anak Mardjo. Silakan buktikan.

Ia pergi lintas kota memperkenalkan produk ini, termasuk menemui Rektor De Britto Rm Kuntoro Adi SJ dan berpesan, “Guru-guru tidak boleh sakit.”