Kisah penyintas Covid-19: kajian autoetnografis
Berapa lebar batas hidup dan mati? Berapa tebal batas pengharapan dan kepasrahan? Berapa luas batas amarah dan pengampunan?
Kini saya tahu jawabannya: xxvi+224 halaman buku “Memoar Covid-19″ karya Izak Y. M. Lattu.
Untuk anda yang pernah bergulat dengan Covid-19, baik sebagai pasien, keluarga pasien, tetangga pasien, tenaga medis, relawan/satgas, peneliti, atau apa pun, buku ini sangat layak anda baca. Isi buku ini komplet, berupa catatan penulis sebagai penyintas, kajian penulis sebagai intelektual/dosen, dan refleksi penulis sebagai pendeta dan tokoh lintas agama.