George Junus Aditjondro (GJA) jadi berita lagi. “George dituding melecehkan Keraton Yogyakarta,” bunyi headline Koran Tempo halaman Jawa Tengah & Yogyakarta edisi Jumat, 2 Desember 2011. Atas tudingan itu, sekelompok orang yang menamakan diri Forum Masyarakat Yogyakarta melaporkan George ke Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tubuh berita itu menjelaskan hal ikhwal pelaporan itu. Pada sebuah diskusi publik tentang Sultan Ground dan Pakualaman Ground di Fakultas Teknologi Pertanian, Rabu (30/11), George menyebutkan akronim keraton sebagai kera ditonton.
Selain melaporkan ke polisi, forum tersebut juga mengadukan George pada atasannya, Rektor Universitas Sanata Dharma, tempat George, masih mengutip koran tersebut, tercatat sebagai dosen Program Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya.
Di media jejaring sosial, George pun ramai jadi bahan gunjingan. Lebih-lebih ketika seorang aktivis menulis status di Facebook bahwa ia dan teman-temannya usai menggerudug rumah kontrakan George. Mendapati George tak di rumah, bunyi status tersebut, mereka menitipkan tiket bus Joglosemar jurusan Jogja-Semarang kepada ketua RT setempat. Mereka mengusir George dari Jogja!
Lucu tenan. Hooh, marai wetengku bangka. Guluku tengeng nyangka cangkem nyekakak. Gerrrrr…