Blog

Mendorong Jurnalisme Damai

Algoritma artificial intelligence sudah bisa membaca tone positif dan negatif. Tapi mesin ini belum bisa membaca metafora,” Nezar Patria menggelitik.

Anggota Dewan Pers ini bercerita tentang internet, media online, dan jurnalisme damai dua hari lalu di Satunama. Ia membeberkan fenomena pecinta dan pembenci Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 lalu. Dengan kata kunci tertentu mudah mengelompokkan mereka.

Anomali terjadi pada Haji Lulung. Saat ia dibully di media sosial karena menyebut UPS sebagai USB, ternyata citranya justru terekam positif. Padahal banyak pernyataan yang menyindir anggota DPRD yang getol menyerang Ahok tersebut. “Ternyata mesin tidak mengenali kata-kata satir,” kekehnya. Dan Nezar juga sedang menyindir, publik yang tak bisa mengenali informasi-informasi satir di media, lebih-lebih media sosial, tak ubahnya mesin.