Dunia sedang berkabung. Nelson Mandela mangkat, 6 Desember lalu. Jenazahnya baru akan dimakamkan 15 Desember nanti. Disebut-sebut, pemakaman itu akan menjadi upacara perkabungan terakbar sepanjang masa. Seluruh dunia mengibarkan doa perpisahan untuk pejuang kemanusiaan anti apartheid ini.
Perhatian dunia sedang menuju pada sosoknya. Tak berlebih jika di kolom ini pun kita mengenangnya. Ada jasa besar yang diperankannya pada produk Indonesia, yakni kecintaannya pada batik. Tak hanya mengoleksi, namun memakai.
Sejak perkenalannya dengan batik pada Oktober 1990, sebagai hadiah dari pemerintah Indonesia atas kunjungannya, Mandela gemar mengenakan baju bermotif khas kekayaan Indonesia itu. Dalam berbagai kesempatan kunjungan kenegaraan, ia sangat percaya diri berbatik. Bahkan, ketika menemui Presiden Amerika Serikat George W Bush, di Gedung Putih, pada 17 Mei 2005, berhadapan dengan presiden negara adikuasa yang mengenakan setelan jas, Mandela menghangati diri dengan batik. Sungguh membanggakan. Pantas jika kemudian Mandela kita hormati sebagai Bapak Batik Dunia, menyanding mendiang Gus Dur yang juga amat bangga berbatik.