Blog

Jebakan Popularitas

Menjelang tahun politik 2014, kita disuguhi kehebohan soal siapa yang layak menjadi pemimpin. Heboh itu lebih-lebih berkat membanjirnya informasi dari lembaga-lembaga riset. Hasil-hasil riset itu mempercepat imajinasi publik akan hadirnya pemimpin yang mereka harapkan.

Tulisan ini hendak mengulas secara sederhana jebakan realitas figur pemimpin dan ekpektasi publik tentang kepemimpinan. Perlu saya tekankan: jebakan. Besar harapan, kita cermat dan jernih dalam mempertimbangkan dan memilih.

Jebakan Popularitas

Penting kita bedakan pengertian popularitas dan populisme supaya kita paham benar mana yang sejatinya lebih pas dibutuhkan.

Popularitas lebih menekankan pada faktor keterkenalan, baik positif maupun negatif. Respon yang melekat pada popularitas adalah sanjungan jika menyangkut hal positif dan cacian jika menyangkut hal negatif. Ukuran popularitas adalah seberapa banyak orang/merek/institusi disebut, diperbincangkan, dipertukarceritakan. Semakin banyak dan sering disebut, tercapailah ukuran popularitas itu.